Saat muncul bercak putih di kulit, orang biasanya akan langsung mengiranya sebagai panu. Obat panu yang dijual di pasaran pun langsung dipakai banyak-banyak. Padahal tak semua bercak putih adalah panu lho.
Sementara itu, beberapa obat panu memiliki cara kerja dengan mengiritasi kulit. Kebiasaan keliru seperti inilah yang biasanya lantas membuat kondisi bercak putih di kulit menjadi parah.
Seperti disampaikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin di EDMO Clinic Jakarta, dr Eddy Karta, SpKK, obat-obat yang dijual bebas biasanya kandungannya bermacam-macam dan tidak ada standarisasi keamanan dan dosisnya.
"Terkadang ada campuran bahan berbahaya yang sebabkan penyakit bertambah parah ataupun kulit pasien menjadi alergi misalnya steroid, belerang tertentu, atau bahan kimia keras lainnya," ujar dr Eddy kepadadetikHealth dan ditulis pada Rabu (10/2/2016).
Ia juga menekankan bahwa tidak semua bercak putih di kulit adalah panu meskipun tampilannya mirip. Nah, jika kondisi penyakit bukan panu tapi malah dipakaikan obat panu yang seperti itu, risikonya justru bisa membuat kondisi kulit semakin memburuk.
Selain panu, bercak putih pada kulit juga bisa timbul sebagai gejala kusta. Menurut Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, Dr dr Hariadi Wibisono, MPH, umumnya bercak putih pada panu awalnya ada unsur gatal dan agak kemerahan. Sementara gejala kusta tidak ada rasa gatal dan mati rasa.
Bercak putih umumnya menjadi gejala kusta kering. Sedangkan, pada kusta basah, gejala yang dijumpai yakni ada bercak kemerahan seperti kadas dan mati rasa. Bedanya, jika kadas rasa gatal lebih dominan. Pada kusta, bercak merah justru mati rasa. Keadaan mati rasa ini biasanya cenderung dibiarkan hingga terjadi kecacatan.
Orang yang memiliki bercak putih bisa saja sedang mengalami panu atau kusta, yang masing-masing memiliki penanganan berbeda dan sebaiknya tak ditunda. Maka dari itu, ketika muncul gejala bercak putih atau kemerahan, Hariadi menganjurkan segera periksa ke puskesmas untuk dipastikan bahwa itu benar-benar panu, kadas, atau justru kusta.
Pendapat ini diamini oleh dr Eddy, ia berpesan agar orang-orang tak asal memakai obat dan memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter agar bisa diobati dengan tepat. "Nanti akan diperiksa dan dibuatkan diagnosis yang tepat, baru kemudian dipilihkan obat yang aman," imbuh dr Eddy. (Radian Nyi Sukmasari, Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth)
Sementara itu, beberapa obat panu memiliki cara kerja dengan mengiritasi kulit. Kebiasaan keliru seperti inilah yang biasanya lantas membuat kondisi bercak putih di kulit menjadi parah.
Seperti disampaikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin di EDMO Clinic Jakarta, dr Eddy Karta, SpKK, obat-obat yang dijual bebas biasanya kandungannya bermacam-macam dan tidak ada standarisasi keamanan dan dosisnya.
"Terkadang ada campuran bahan berbahaya yang sebabkan penyakit bertambah parah ataupun kulit pasien menjadi alergi misalnya steroid, belerang tertentu, atau bahan kimia keras lainnya," ujar dr Eddy kepadadetikHealth dan ditulis pada Rabu (10/2/2016).
Ia juga menekankan bahwa tidak semua bercak putih di kulit adalah panu meskipun tampilannya mirip. Nah, jika kondisi penyakit bukan panu tapi malah dipakaikan obat panu yang seperti itu, risikonya justru bisa membuat kondisi kulit semakin memburuk.
Selain panu, bercak putih pada kulit juga bisa timbul sebagai gejala kusta. Menurut Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, Dr dr Hariadi Wibisono, MPH, umumnya bercak putih pada panu awalnya ada unsur gatal dan agak kemerahan. Sementara gejala kusta tidak ada rasa gatal dan mati rasa.
Bercak putih umumnya menjadi gejala kusta kering. Sedangkan, pada kusta basah, gejala yang dijumpai yakni ada bercak kemerahan seperti kadas dan mati rasa. Bedanya, jika kadas rasa gatal lebih dominan. Pada kusta, bercak merah justru mati rasa. Keadaan mati rasa ini biasanya cenderung dibiarkan hingga terjadi kecacatan.
Orang yang memiliki bercak putih bisa saja sedang mengalami panu atau kusta, yang masing-masing memiliki penanganan berbeda dan sebaiknya tak ditunda. Maka dari itu, ketika muncul gejala bercak putih atau kemerahan, Hariadi menganjurkan segera periksa ke puskesmas untuk dipastikan bahwa itu benar-benar panu, kadas, atau justru kusta.
Pendapat ini diamini oleh dr Eddy, ia berpesan agar orang-orang tak asal memakai obat dan memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter agar bisa diobati dengan tepat. "Nanti akan diperiksa dan dibuatkan diagnosis yang tepat, baru kemudian dipilihkan obat yang aman," imbuh dr Eddy. (Radian Nyi Sukmasari, Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth)
0 komentar:
Post a Comment